Jumat, 15 Maret 2013

14 Maret: Merenungi Kesalahan Terbesar Manusia Indonesia terhadap π


Kemarin tanggal 14 Maret, geng gw bernama PT. Frizy resmi merayakan hari jadi yang ke-6. Horeee, selamat ulang tahun PT. Frizy! :~ Semoga para anggotanya makin akrab, makin jaya, makin sukses, dan makin-makin hal2 baik lainnya, aamiin

Anggota PT Frizy: Ardy (cowok paling depan), Icut (cewek yg gak pake kerudung), Puput (kerudung biru), Zakia (kerudung putih kekuningan), Yasmin (kerudung item), Dwika (di belakang Icut), dan gw sendiri (penampakan di belakang Ardy)

Kemarin tanggal 14 Maret, pada tahun 1879 telah lahir seorang ilmuwan besar yg tidak diragukan lagi kepintarannya, telah menemukan rumus2 terdahsyat sepanjang masa, dan bahkan otaknya diawetkan hingga saat ini. Beliau tidak lain dan tidak bukan adalah Albert Einstein (baca: albert ainstain). Horee, Selamat hari jadi ke-134 Einstein, semoga ilmu Allah yang dianugerahkan kepadanya dan tertuang dalam rumus2 dan postulat2 terus dikembangkan dan dipakai untuk kemaslahatan penduduk dunia.

Albert Einstein

Kemarin tanggal 14 Maret, yg dalam sistem penanggalan Barat ditulis 3/14, sebagian ilmuwan dan masyarakat (khususnya di Amerika Serikat) merayakan sebuah hari bernama Hari π (pi) karena tanggal ini mirip dengan nilai π, yaitu 3,14. Horee, selamat Hari π! :~

The Pi Pie

Tunggu sebentar, gw menulis π sebagai pi? Bukannya phi ya? Yang sudah diajarkan sejak SD dulu? Bukan, yang bener pi, dia bilangan irasional, TIDAK SAMA DENGAN 22/7, dan bukan tiga koma empat belas. Lho, saya diajarinny dari dulu yang namanya π disebut phi, nilainya 22/7 alias tiga koma empat belas? Aduuh, udah deh. Daripada salah kaprah (ntar diomelinnya ama si Mr. π (baca: Mr. P) lho..), mending kita bahas yuk beberapa kesalahan mengenai π yg lumrah di Indonesia.

1.       π dibaca PI, bukan PHI
Sejak dulu, kita diajarkan bahwa π adalah PHI. Padahal itu SALAH BESAR. Ini menunjukkan bahwa orang Indonesia byk yang lebay, udah gitu salah lagi, udah gitu dikoreksi malah nyolot lagi :f

Yang benar, π adalah PI. Mengapa? Karena fonem “ph” dibaca “f”. Kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris dan mengandung fonem “ph”, ketika diindonesiakan menjadi “f”. Contoh “photo” jadi “foto”, “diphthong” jadi “diftong”, dsb. Lagipula, bahasa Indonesia tidak mengenal konsonan ganda “ph”. Konsonan ganda hanya ada 4 dalam bahasa Indonesia, yaitu “sy”, “kh”, “ny”, dan “ng”. Jadi gak usah lebay mau ngikutin Inggris, padahal di Barat aja nulisnya PI. Di sini lebay mau ngikut2 doang, sampe belaga2an PI ditulis PHI.

Huruf PHI ada, dan tulisannya bukan π tetapi φ. Phi juga salah satu bilangan, nilainya adalah 1,618. Pernah dengar istilah “Rasio Emas”? Di situlah phi dipakai. Berapa perbandingan jumlah lebah betina dan lebah jantan pada suatu koloni lebah? Berapa perbandingan tinggi tubuh kita dengan tinggi dari kepala hingga pusar? Berapa perbandingan jarak dari Mekah ke Kutub Selatan dengan jarak dari Mekah ke Kutub Utara? Semua itu jawabannya adalah phi (φ) alias 1,618.

2.       π tidak sama dengan 22/7
Sejak dulu, kita diajarkan bahwa selain 3,14, π juga bernilai 22/7. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Nilai π disamakan dengan 22/7 biasanya hanya untuk memudahkan perhitungan (bayangkan kalo harus mengalikan suatu bilangan dengan 3,14159…. Belibet kan kalo gak pake kalkulator?) Nilai 22/7 diakui sebagai nilai pendekatan. Selain 22/7, ada juga nilai pendekatan 333/106, 355/133, 52163/16604, dan juga 103993/33102 (sumber: Artikel Wikipedia bahasa Inggris mengenai Pi). Namun disalahgunakan dengan menyebut π = 22/7 sehingga fatal akibatnya. Murid jadi terdoktrin bahwa π sama dengan 22/7, seolah-olah ini menjadi sebuah aksioma.

Hasil dari 22/7 juga 3,14, namun perlu diingat bahwa nilai π dan 22/7 HANYA SAMA jika dibulatkan hingga dua angka di belakang koma. Bagaimana jika tiga angka di belakang koma dan seterusnya? Mari kita lihat.

Nilai π telah diidentifikasi ilmuwan berada di antara nilai 21/7 dengan 22/7 (21/7< π <22/7). Nilai π (hingga 20 angka di belakang koma) adalah 3,14159265358979323846, sedangkan nilai desimal 22/7 adalah 3,142857142857… begitu seterusnya selalu berulang setiap angka 142857. Beda jauh kan?

Lagipula, π adalah bilangan irasional alias bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk a/b (pecahan). Menyamakan π dengan 22/7 adalah suatu kesalahan besar yang mungkin, tidak bisa ditoleransi lagi. (mungkin itu sebabnya Indonesia gak maju2 :t)

3.       Nilai π bukan tiga koma empat belas!
Saya gak tau apakah di luar negeri juga begini. Tapi kebanyakan orang Indonesia menyebut π sebagai TIGA KOMA EMPAT BELAS! Lho, memangnya salah ya? Mari kita analisis.

Ingatkah dulu waktu SD, kita diajarkan mengenai bilangan puluhan dan satuan? Misalkan 93 berarti 9 puluhan ditambah 3 satuan, alias 9x10 + 3x1, dibaca SEMBILAN PULUH TIGA. Ingat? Lalu ingatkah Anda saat pertama kali belajar bilangan desimal? Angka pertama di belakang koma berfungsi sebagai persepuluhan, angka kedua di belakang koma sebagai perseratusan, angka ketiga sebagai perseribuan, dst. Sehingga 1,25 berarti 1 satuan ditambah 2 persepuluhan ditambah 5 perseratusan, alias 1x1 + 2x(1/10) + 5x(1/100). Bagaimana cara membacanya? SATU KOMA DUA LIMA.

Mengapa tidak dibaca satu koma dua puluh lima? Karena seperti yang telah kita analisis tadi, 2 pada 1,25 TIDAK MENUNJUKKAN puluhan, melainkan persepuluhan. Tidak bisa dibaca 20. Sehingga cara baca 3,14 adalah tiga koma satu empat, bukan tiga koma empat belas (karena empat belas berarti 1 menunjukkan puluhan dan 4 menunjukkan satuan).

Kalo masih ada yang nyebut tiga koma empat belas, ada beberapa kemungkinan. Mungkin memang dia gak pernah sekolah, atau pernah sekolah tapi lupa gara2 kebanyakan nonton sinetron, atau pernah sekolah tapi pas diterangin demikian lagi tidur atau gak masuk atau pingsan atau mati sesaat, atau mungkin juga udh sekolah sampe sarjana dan udah pernah belajar namun masih ngeyel ngikutin arus yang salah, atau yang lebih buruk lagi dia tahu seperti itu namun mata hatinya, pendengarannya, penglihatannya, telah tertutup dan hatinya telah membatu sehingga tidak bisa menerima masukan2 baik dari luar.

Demikianlah analisis singkat ini. Semoga bermanfaat.

Ditulis oleh Eko Nur-Syah Hidayat di kamar saya di pojok rumah saya yang berlokasi di sebuah perkampungan di Bekasi, Jawa Barat (Koordinat:  6°12'50.33"LS 106°58'31.71"BT)

Sumber gambar:
dokumen pribadi (PT Frizy)

http://en.wikipedia.org/wiki/Albert_Einstein (Albert Einstein)
http://en.wikipedia.org/wiki/Pi_day (Pi Pie)

2 komentar:

  1. om saya mau nanya. gimana cara ngitung pi yang 3,14159265358979323846 tanpa kalkulator?
    saya ingin tahu berapa kesalahan 22/7 dengan pi yg sebenarnya.
    mohon dibantu oom

    BalasHapus
  2. ya harus diitung satu per satu pake cara perkalian jaman SD :)
    contoh: jari2 9 cm, maka luas = 9x9x3,14159265358979323846 = 254,46900494077325231526
    atau luas = 9x9x22/7 = 254,57142857142857142857
    selisihnya emang cuma 0,10242363065531911331 sih, tapi makin besar bilanganny kan makin berpengaruh. bagi ilmuwan, 0,00000sekian itu kadang pengaruhnya besar lho. harus benar2 teliti jadinya.

    Terima kasih sudah berkunjung!

    BalasHapus