Minggu, 30 Juni 2013

Huruf Jawi (حرف جاوي)

السلام عليكم! هالو! نام ساي ايکو نورشه هداية. ساي سأورڠ مهاسيسوا تيڠکت دوا يڠ تيڠݢل دکوتا بکاسي. سکارڠ ساي سدڠ ممڤلاجاري حرف جاوي. حرف جاوي ادله حرف يڠ دݢوناکن اونتوک منوليس بهاسا ملايو، دان عمومڽ دݢوناکن دنݢارا ماليسيا دان بروناي. ساي سنڠ بلاجر حرف جاوي کرنا سيستم حرف اين سڠت اونيک، دان دأندونيسيا جوݢ اد حرف ڤيݢون دان حرف ݢوندول يڠ سروڤا دڠن حرف جاوي.

Hayo, teman2 ada yang bisa baca gak tulisan di atas? Huehuehue, yang bisa baca kasih nilai seratus deh!

Yap, inilah yang dinamakan huruf Jawi. Sekilas mirip tulisan Arab ya? Ya, memang diadopsi dari tulisan Arab dan ditambah beberapa huruf agar bisa sesuai dengan lafal Melayu. Tau pegon? Tau huruf gundul? Ya, kira2 huruf jawi itu ya semacam huruf pegon dan gundul. 

Eh tapi ngomong2 udh berhasil blm baca tulisan di atas? Nyerah ya hehehe? Iya deh kasih tau. Itu dibacanya “Assalamu’alaikum. Halo. Nama saya Eko Nur Syah Hidayat. Saya seorang mahasiswa tingkat dua yang tinggal di Bekasi. Sekarang saya sedang mempelajari huruf Jawi. Huruf Jawi adalah huruf yang digunakan untuk menuliskan bahasa Melayu, dan umumnya digunakan di negara Malaysia dan Brunei. Saya senang belajar huruf Jawi karena sistem huruf ini sangat unik, dan di Indonesia juga ada huruf Pegon dan huruf Gundul yang serupa dengan huruf Jawi.”


Nah udah bisa dibaca kan? Hah masih belum bisa juga? Coba datang ke dokter ahli huruf :D

Suka nonton Upin Ipin? Perihal huruf Jawi muncul di Upin Ipin musim ketiga dengan judul “Seronoknya Membaca (bahagian 3)”. Di situ ada adegan Upin Ipin dkk. meminjam buku dari perpustakaan keliling. Mereka kemudian membaca dan mengobrol tentang buku-buku yang mereka pinjam. Meimei, seperti biasa menasihati temannya bahwa kita harus rajin membaca karena banyak manfaatnya. Ternyata Upin dan Ipin menantang Meimei untuk membacakan buku yang mereka pinjam, yaitu buku Hikayat Hang Tuah. Meimei dengan jemawa merebut buku itu dari Upin Ipin dan mulai membacanya. Tapi tentu saja Meimei tidak bisa membacanya karena buku itu ditulis dengan huruf Jawi dan Meimei bukan orang Islam.

Perkenalan udah, perihal udah. Sekarang saatnya membahas sejarahnya.  Ternyata, kemunculannya berkait secara langsung dengan kedatangan agama Islam ke Nusantara, Abjad ini didasarkan pada abjad Arab dan digunakan untuk menuliskan ucapan Melayu. Dengan demikian, tidak terhindarkan adanya tambahan atau modifikasi beberapa huruf untuk mengakomodasi bunyi yang tidak ada dalam bahasa Arab (misalnya ucapan /o/, /p/, atau /ŋ/). (Selengkapnya di sini dan di sini)

Huruf Jawi ditulis tanpa harakat. Jadi untuk mengetahui apakah suatu huruf dibaca a, i, u, dsb. digunakan huruf2 bantuan seperti huruf alif, ya, dan wau (meskipun tidak selamanya, seperti kasus huruf e pepet dan kasus suku kata KVK yang vokalnya adalah A, kasus ini tidak menggunakan huruf bantu).  (Selengkapnya mengenai aturan huruf Jawi lihat di sini.)

Aturan ejaan2 untuk huruf Jawi baru ada dalam bahasa Melayu. Untuk bahasa Indonesia, belum ada aturan atau istilahnya EYD-nya, jadi di sini penulis memakai aturan Melayu. Kitab2 huruf gundul yang diajarkan di pesatren2 juga masih belum mempunyai ejaan yang sama. Semua masih tergantung dari penulis.

Contoh dokumen2 kenegaraan menggunakan bahasa Jawi.
(Teks Proklamasi)

ڤروکلاماسي
کامي نڠسا ايندونيسيا دڠن اين مڽاتکن کمرديکاءنڽ.
هل٢ يڠ مڠناءي ڤميندهن ککواساءن د.ل.ل. دسلڠݢاراکن دڠن چارا سکسام دان دالم تيمڤو يڠ سسيڠکت-سيڠکتڽ.
جاکرتا، هاري 17 بولن 8 تاهون 05
اتس نام بڠسا ايندونيسيا
سوکرنو-حتى
Udah tau kan ya naskah proklamasi kayak gimana :)

(Pasal 1 Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia)

سموا اورڠ دلاهيرکن مرديکا دان ممڤوڽاءي مرتبت دان هق٢ يڠ سام. مريک دکارونياءي عقل دان هاتي نوراني دان هندکڽ برڬاءول ساتو سام لاءين دالم سماڠت ڤرساوداراءن.

(Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.)

Nah itulah dia sekilas tentang huruf Jawi. Semoga menambah pengetahuan kita semua. Wassalamualaikum :)

نه، ايتله دي سکيلس تنتڠ حرف جاوي. سموݢ منمبه ڤڠتاهوان کيت سموا. والسلام عليکم.

Ditulis oleh Eko Nur-Syah Hidayat di kamar saya di pojok rumah saya yang berlokasi di sebuah perkampungan di Bekasi, Jawa Barat (Koordinat:  6°12'50.33"LS 106°58'31.71"BT)

دتوليس اوليه ايکو نور-شه هداية دکامر ساي دڤوجوک رومه ساي يڠ برلوکاسي دسبواه ڤرکمڤوڠن دبکاسي، جاوا بارت 
 (کوءوردينت: 6 12 50.33 ل.س. 106 58 31.71 ب.ت.)


Sabtu, 29 Juni 2013

BLSM Tidak Tepat Sasaran

Sabtu, 22 Juni 2013 pukul 00.00 pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar. Premium yang semula seharga Rp4500 per liter kini naik menjadi seharga Rp6500 per liter dan solar seharga Rp4500 per liter menjadi Rp5500 per liter.

Beberapa saat sebelum kebijakan itu diputuskan mulai berlaku, warga di berbagai tempat telah menyerbu SPBU-SPBU untuk memenuhi tangki kendaraan mereka sebelum harga BBM resmi dinaikkan. Penumpukan pun tak terkendali dan hal ini menyebabkan kemacetan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, khususnya Jakarta.

Menteri Energi Jero Wacik (21/6) mengatakan bahwa pemerintah mengeluarkan kebijakan ini agar tekanan yang berasal dari kenaikan konsumsi BBM bersubsidi dapat dikelola dan diminimalkan dampaknya bagi masyarakat. Untuk itu, berbagai langkah seperti penghematan dan pengendalian belanja pemerintah, optimalisasi penerimaan negara serta pengendalian BBM bersubsidi dan konversi BBM bersubsidi ke gas telah diambil guna menyeimbangkan dan memulihkan anggaran negara.

Hal ini tentu menuai kontroversi dan perdebatan antargolongan. Sebut saja PKS yang menolak kenaikan harga BBM ini karena dikhawatirkan justru akan membebani masyarakat menengah ke bawah karena kenaikan harga BBM tentu akan membawa dampak besar bagi kenaikan harga kebutuhan pokok. Apalagi kebijakan ini diambil menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Sedangkan golongan lain mendukung kebijakan ini agar anggaran negara dapat diselamatkan.

Sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM, akhirnya pemerintah juga mengeluarkan BLSM atau Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Dana 9,3 milyar telah dikucurkan untuk membiayai 15,5 juta rumah tangga selama 4 bulan dengan masing-masing dana kompensasi tiap bulan sebesar Rp150000.

Ternyata pelaksanaan program pemerintah ini bukan tanpa kendala. Masih banyak BLSM yang tidak tepat sasaran. Seperti dilansir situs okezone.com, Salma, seorang janda miskin korban bencana tsunami di Banda Aceh tidak menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tetangga lainnya yang berumah lebih bagus justru mendapat bagian.

Ada juga kasus di Waingapu, Nusa Tenggara Timur, sejumlah oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai kontrak daerah, Pengusaha  dan bahkan isteri pejabat, justru terdata sebagai penerima BLSM. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumba Timur, Ignas Pura Tanya menuturkan, sedikitnya ada 168 orang yang tidak berhak menerima tapi terdaftar dan bahkan telah menerima dananya.

Hal ini mengingatkan kita akan carut marut pembagian BLT (Bantuan Langsung Tunai). Kejadian serupa yang tentunya sangat tidak diinginkan ini lagi-lagi terulang. Sebagian kalangan menilai inilah potret buram pemerintah Indonesia. Rakyat pun semakin mengeluhkan kinerja pemerintah yang dari dulu tidak pernah becus menangani masalah seperti ini. 

Ditulis oleh Eko Nur-Syah Hidayat di kamar saya di pojok rumah saya yang berlokasi di sebuah perkampungan di Bekasi, Jawa Barat (Koordinat:  6°12'50.33"LS 106°58'31.71"BT)

Minggu, 09 Juni 2013

Wajib Militer, Efektifkah?

Beberapa saat yang lalu, pemerintah sempat menggulirkan wacana wajib militer bagi PNS dan buruh. Tentu ini mengundang banyak reaksi di masyarakat, mulai dari yang pro hingga yang kontra.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, seperti dilansir kompas.com tanggal 2 Juni 2013, menyatakan dukungannya terhadap pemerintah terkait wacana wajib militer. "Setuju, dalam rangka pertahanan negara, bagus itu," ujar Jokowi pada pembukaan HUT ke-486 DKI di Jakarta Timur, Minggu (2/6/2013).

Sementara anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam RUU Komponen Cadangan, seperti masa bakti selama 5 tahun yang dianggap terlalu lama dibandingkan dengan negara lain yang telah menerapkan wajib militer seperti Jepang dan Singapura. "Jika dihitung secara keseluruhan, lima tahun masa bakti, dan satu bulan tiap tahun guna pembinaan satuan, maka waktunya terlalu banyak," ujar Nurul.

Sebagaimana dilansir dari situs wikipedia.org, wajib militer atau seringkali disingkat sebagai wamil adalah kewajiban bagi seorang warga negara berusia muda, biasanya antara 18 - 27 tahun untuk menyandang senjata dan menjadi anggota tentara dan mengikuti pendidikan militer guna meningkatkan ketangguhan dan kedisiplinan seorang itu sendiri. Wamil biasanya diadakan guna untuk meningkatkan kedisiplinan, ketangguhan, keberanian dan kemandirian seorang itu dan biasanya diadakan wajib untuk pria lelaki.

Wajib militer di Indonesia sendiri telah termaktub dalam konstitusi, dengan kata lain wajib militer legal di mata hukum. Namun pelaksanaannya belum ditetapkan secara mendetail.

Sejarah panjang bangsa Indonesia telah menunjukkan bagaimana wajib militer berperan dalam pertahanan dan ketahanan nasional. Masa kelam paradigma kemiliteran pada Orde Baru telah membuat sebagian besar rakyat Indonesia merasa trauma.

Sebagian kalangan menganggap wajib militer sangat penting bagi ketahanan nasional. Namun yang perlu diingat adalah suatu negara dihargai tidak hanya dari kekuatan militernya, tetapi juga dari budaya masyarakatnya. Apabila masyarakatnya disiplin, ulet, dan tangguh, banyak negara yang segan padanya. Beberapa kalangan menilai bahwa implementasi wajib militer masih jauh dan perlu dikaji ulang agar tidak terjadi ketimpangan.

Terlepas dari wacana apa pun yang digulirkan, kita sebagai rakyat Indonesia berkewajiban menjaga harga diri NKRI agar Indonesia menjadi bangsa yang besar.

Ditulis oleh Eko Nur-Syah Hidayat di kamar saya di pojok rumah saya yang berlokasi di sebuah perkampungan di Bekasi, Jawa Barat (Koordinat:  6°12'50.33"LS 106°58'31.71"BT)

Fakta Unik Lagu Kebangsaan

Halo, ketemu lagi ama gw :D


Entah mengapa akhir2 ini gw seneng banget dengerin tuh yang namanya lagu kebangsaan, atau bahasa Jawanya “national anthem” (lho, itu bukannya bahasa Islandia pinggiran ya?:?). Kenapa? Yah gw gak tau lah, kan tadi gw udah bilang di awal paka kata “entah mengapa”, berarti gw gak tau jawabannya dong, hayo, kemana, tak gendong~~ (?)

Di mana gw dengerinnya? Di situs ini nih gan. Di sini bisa dibilang lengkap lah, ada musiknya (tapi musiknya doang, tanpa vokal) plus liriknya dalam bahasa masing2 dan terjemahannya dalam bahasa Inggris plus juga sedikit info mengenai sejarah lagu tersebut dan kalo beruntung ada beberapa yang punya partitur (kayak not balok lagu gitu loh). Tinggal pilih negarany apa, klik tanda putar, dimainin deh lagunya. Dan gak cuma negara berdaulat, ada juga lagu2 resmi organisasi terkenal (kayak PBB dan Uni Eropa) juga lagu2 negara kecil dan belum merdeka. Lagu historis (yg udh gak dipake) juga ada loh…

Mendengarkan lagu2 nasional, gw bisa sekalian mempelajari bahasa setempat dan sejarah2nya. Ternyata lagu2 ini punya cerita masing2 yang gak kalah unik dari cerita eyang subur dan istri2nya loh. Mau tau? Cekidot gan!!

·        2 stanza yang terlupakan
Diawali dari lagu kebangsaan negara kita tercinta Indonesia, Indonesia Raya. Udh pada apal dong? Tahukan teman2 bahwa aslinya Indonesia Raya punya 3 stanza? Hah, stanza? Apaan tuh? Makanan dari Itali ya? Hush, itu mah pizza (hehehe sori ya gak lucu). Cek di sini nih kalo mau tau artiny menurut Mbah KBBI. Jadi ya kira2 maksudnya stanza itu satu kali lagu utuh. Kalo dua kali ya dua stanza, gitu tong…

Lanjut ke masalah Indonesia Raya. Ya Indonesia Raya punya 3 stanza, dan yg sering dinyanyiin pas upacara tuh stanza yg pertama (selengkapnya cek di sini). Gak tau kenapa 2 stanza lainnya gak dipake lagi, apa dilupakan atau terlupakan. Mungkin supaya gak kelamaan kali kalo upacara :D
·        Yang itu terlupakan, yang ini terlarang
Lagu kebangsaan Jerman, Das Deutschlandlied, juga punya 3 stanza seperti Indonesia Raya. Namun, sekarang yang dinyanyikan hanya stanza ketiga saja. Kalo Indonesia karena terlupakan, kalo Jerman karena memang dilarang gara2 ada kalimat “Deutschland über alles” (Jerman di atas segalanya).
·        Ribetnya punya banyak bahasa resmi
Kita meluncur ke Belgia, wuuingggg. Di negara ini bahasa resminya adalah Prancis dan Belanda. Bahasa Jerman juga digunakan secara terbatas. Sehingga lagu kebangsaannya, La Brabançonne, punya 3 versi stanza, yg pake bahasa Prancis, Belanda, sama Jerman! Gak tau deh nih kalo pas upacara dinyanyiin semuanya apa tergantung orangnya pake bahasa apa..

Dan yang unik lagi, ada versi stanza campur2 lho, baris ke-3, 4, 8, dan 12 pake bahasa Prancis, baris ke-5, 6, 7, dan 11 pake bahasa Jerman, dan baris ke-1, 2, 9, dan 10 pake bahasa Belanda. Ribet ya…
·        Negara yg gak mau kalah
Punya banyak bahasa resmi emang ribet. Kalo tadi Belgia cuma punya 3 versi bahasa di lagu kebangsaan mereka, negara yang satu ini gak mau kalah. Afrika Selatan emang negara yg orang2nya kalo punya barang tuh gak cukup satu. Udh presidennya punya istri 4, ibukotanya ada 3 (Pretoria, Cape Town, dan Bloemfontein), lagu kebangsaannya terdiri dari 5 BAHASA!! Yaitu Xhosa, Zulu, Sesotho, Afrikaans, dan Inggris.

Bedanya ama Belgia mereka gak mau ribet bikin stanza untuk masing2 bahasa. 5 bahasa tersebut dipake di satu stanza, penjelasannya: baris 1 dan 2 pake bahasa Xhosa, baris 3 dan 4 pake bahasa Zulu, baris 5-8 pake bahasa Sesotho, baris 9-12 pake bahasa Afrikaans, dan terakhir baris 12-16 pake bahasa Inggris. Dan teman2 mungkin akan lebih kaget lagi, kalo saya kasih tau bahwa bahasa resmi di Afsel ada 11!!!!!
·        Sejarah sama, nada lagunya pun sama
Estonia dan Finlandia itu tetanggaan, cuma tinggal nyebrang laut doang. Karena tetanggaan mayoritas budayanya pun sama. Bahkan, tahukah teman2 kalo nada lagu kebangsaanny pun sama? Cek di sini untuk Finlandia dan di sini untuk Estonia.

Bedanya cuma lagu finlandia lebih panjang, karena 4 baris terakhir diulang, sedang Estonia gak. Yg enak tuh kalo mereka tanding bola, cukup disetel 1x aja, dan giliran org Estonia udh pada duduk, yang Finlandia masih nyanyi xixixixixi.
·        Nada yg (kebetulan) mirip
Tahukah teman2, bahwa nada bagian awal lagu kebangsaan Prancis, La Marsellaise sangat mirip dengan nada lagu “Dari Sabang sampai Merauke”? Tidak hanya itu, lagu Belgia (sudah disebutkan di atas, males nulis lagi :) ), lagu Finlandia dan lagu Estonia juga punya nada awal yang mirip dengan lagu “Tanah Airku”. Cek di masing2 lagunya (tinggal diklik link-nya)
·        Lagu di negara secuil
Lagu kebangsaan Singapura, Majulah Singapura, ternyata dibuat oleh orang Indonesia loh. Namanya Pak Zubir Said. Dan yang unik lagi, meski Singapura punya 4 bahasa resmi (Melayu, Inggris, Cina, Tamil) namun lagu ini hanya boleh dinyanyikan dalam bahasa Melayu saja karena  memang tidak ada versi lainnya (tidak seperti Belgia dan Afsel).
·        Bangsa yang ditakdirkan untuk plagiat
Belakangan ini hubungan Indonesia-Malaysia sedikit merenggang karena masalah pengakuan beberapa budaya Indonesia oleh Malaysia. Batik diplagiat, rending diplagiat, reog diplagiat, sampe lagu kebangsaannya yaitu Negaraku ternyata plagiat juga nadanya dari lagu Indonesia, Terang Bulan. Dulu sering sekali dinyanyikan di daerah kerajaan Pahang (waktu negara Malaysia blm ada).
·        Yang terpanjang dan terpendek
Nah ini, kalo ngomongin panjang dan pendek pasti langsung semangat (hayo jangan ngeres :D). Sekarang kita lagi mau ngomongin lagu kebangsaan yg terpanjang dan terpendek. Kira2 apa hayo, ada yg bisa jawab?

Agak sulit menentukan lagu terpanjang dan terpendeknya. Saya ambil contoh, lagu kebangsaan Yunani diambil dari sebuah puisi sepanjang 158 bait! Tapi yg biasanya dinyanyikan hanyalah bait pertama dan kedua saja. Jadi bisa dibilang lagu ini bukan yang terpanjang, tapi bolehlah kita nominasikan. (kalo dinyanyiin semuanya berapa lama ya? Yang naikin bendera juga kesian)

Sedangkan yg terpendek berdasarkan lirik adalah lagu kebangsaan Jepang, Kimi ga Yo, yang hanya terdiri dari 32 kana (huruf jepang). Mungkin emang orang Jepang saking efisiennya jadi gak mau banyak2 lirik kali ya (supaya gampang diapal), tapi durasi nyanyian cukup lama loh, karena dinyanyikan dengan nada yang panjang. Ada lagi lagu terpendek menurut durasi, mungkin ada lagi, tapi gw blm nemu lagu kebangsaan sependek lagu kebangsaan Arab, Aasy al-Maliik. Cuma butuh sekitar 32 detik buat nyanyiinnya, temen2 (lagi2 32).

Oke, sekian dulu tulisan kali ini. Selamat membaca sampe pusing :D

Ditulis oleh Eko Nur-Syah Hidayat di kamar saya di pojok rumah saya yang berlokasi di sebuah perkampungan di Bekasi, Jawa Barat (Koordinat:  6°12'50.33"LS 106°58'31.71"BT)