Halo, ketemu lagi ama gw :D
Entah mengapa akhir2 ini gw seneng banget dengerin tuh yang
namanya lagu kebangsaan, atau bahasa Jawanya “national anthem” (lho, itu
bukannya bahasa Islandia pinggiran ya?:?). Kenapa? Yah gw gak tau lah, kan tadi
gw udah bilang di awal paka kata “entah mengapa”, berarti gw gak tau jawabannya
dong, hayo, kemana, tak gendong~~ (?)
Di mana gw dengerinnya? Di situs ini nih gan. Di sini bisa dibilang lengkap lah, ada musiknya (tapi musiknya doang, tanpa vokal) plus liriknya dalam bahasa masing2 dan terjemahannya dalam bahasa Inggris plus juga sedikit info mengenai sejarah lagu tersebut dan kalo beruntung ada beberapa yang punya partitur (kayak not balok lagu gitu loh). Tinggal pilih negarany apa, klik tanda putar, dimainin deh lagunya. Dan gak cuma negara berdaulat, ada juga lagu2 resmi organisasi terkenal (kayak PBB dan Uni Eropa) juga lagu2 negara kecil dan belum merdeka. Lagu historis (yg udh gak dipake) juga ada loh…
Mendengarkan lagu2 nasional, gw bisa sekalian mempelajari bahasa setempat dan sejarah2nya. Ternyata lagu2 ini punya cerita masing2 yang gak kalah unik dari cerita eyang subur dan istri2nya loh. Mau tau? Cekidot gan!!
· 2 stanza yang terlupakan
Diawali dari lagu kebangsaan negara kita tercinta Indonesia, Indonesia Raya. Udh pada apal dong? Tahukan teman2 bahwa aslinya Indonesia Raya punya 3 stanza? Hah, stanza? Apaan tuh? Makanan dari Itali ya? Hush, itu mah pizza (hehehe sori ya gak lucu). Cek di sini nih kalo mau tau artiny menurut Mbah KBBI. Jadi ya kira2 maksudnya stanza itu satu kali lagu utuh. Kalo dua kali ya dua stanza, gitu tong…
Lanjut ke masalah Indonesia Raya. Ya Indonesia Raya punya 3 stanza, dan yg sering dinyanyiin pas upacara tuh stanza yg pertama (selengkapnya cek di sini). Gak tau kenapa 2 stanza lainnya gak dipake lagi, apa dilupakan atau terlupakan. Mungkin supaya gak kelamaan kali kalo upacara :D
· Yang itu terlupakan, yang
ini terlarang
Lagu kebangsaan Jerman, Das Deutschlandlied, juga punya 3 stanza seperti Indonesia Raya. Namun, sekarang yang dinyanyikan hanya stanza ketiga saja. Kalo Indonesia karena terlupakan, kalo Jerman karena memang dilarang gara2 ada kalimat “Deutschland über alles” (Jerman di atas segalanya).
· Ribetnya punya banyak
bahasa resmi
Kita meluncur ke Belgia, wuuingggg. Di negara ini bahasa resminya adalah Prancis dan Belanda. Bahasa Jerman juga digunakan secara terbatas. Sehingga lagu kebangsaannya, La Brabançonne, punya 3 versi stanza, yg pake bahasa Prancis, Belanda, sama Jerman! Gak tau deh nih kalo pas upacara dinyanyiin semuanya apa tergantung orangnya pake bahasa apa..
Dan yang unik lagi, ada versi stanza campur2 lho, baris ke-3, 4, 8, dan
12 pake bahasa Prancis, baris ke-5, 6, 7, dan 11 pake bahasa Jerman, dan baris
ke-1, 2, 9, dan 10 pake bahasa Belanda. Ribet ya…
· Negara yg gak mau kalah
Punya banyak bahasa resmi emang ribet. Kalo tadi Belgia cuma punya 3 versi bahasa di lagu kebangsaan mereka, negara yang satu ini gak mau kalah. Afrika Selatan emang negara yg orang2nya kalo punya barang tuh gak cukup satu. Udh presidennya punya istri 4, ibukotanya ada 3 (Pretoria, Cape Town, dan Bloemfontein), lagu kebangsaannya terdiri dari 5 BAHASA!! Yaitu Xhosa, Zulu, Sesotho, Afrikaans, dan Inggris.
Bedanya ama Belgia mereka gak mau ribet bikin stanza untuk masing2
bahasa. 5 bahasa tersebut dipake di satu stanza, penjelasannya: baris 1 dan 2
pake bahasa Xhosa, baris 3 dan 4 pake bahasa Zulu, baris 5-8 pake bahasa
Sesotho, baris 9-12 pake bahasa Afrikaans, dan terakhir baris 12-16 pake bahasa
Inggris. Dan teman2 mungkin akan lebih kaget lagi, kalo saya kasih tau bahwa
bahasa resmi di Afsel ada 11!!!!!
· Sejarah sama, nada lagunya
pun sama
Estonia dan Finlandia itu tetanggaan, cuma tinggal nyebrang laut doang. Karena tetanggaan mayoritas budayanya pun sama. Bahkan, tahukah teman2 kalo nada lagu kebangsaanny pun sama? Cek di sini untuk Finlandia dan di sini untuk Estonia.
Bedanya cuma lagu finlandia lebih panjang, karena 4 baris terakhir
diulang, sedang Estonia gak. Yg enak tuh kalo mereka tanding bola, cukup
disetel 1x aja, dan giliran org Estonia udh pada duduk, yang Finlandia masih
nyanyi xixixixixi.
· Nada yg (kebetulan) mirip
Tahukah teman2, bahwa nada bagian awal lagu kebangsaan Prancis, La Marsellaise sangat mirip dengan nada lagu “Dari Sabang sampai Merauke”? Tidak hanya itu, lagu Belgia (sudah disebutkan di atas, males nulis lagi :) ), lagu Finlandia dan lagu Estonia juga punya nada awal yang mirip dengan lagu “Tanah Airku”. Cek di masing2 lagunya (tinggal diklik link-nya)
· Lagu di negara secuil
Lagu kebangsaan Singapura, Majulah Singapura, ternyata dibuat oleh orang Indonesia loh. Namanya Pak Zubir Said. Dan yang unik lagi, meski Singapura punya 4 bahasa resmi (Melayu, Inggris, Cina, Tamil) namun lagu ini hanya boleh dinyanyikan dalam bahasa Melayu saja karena memang tidak ada versi lainnya (tidak seperti Belgia dan Afsel).
· Bangsa yang ditakdirkan
untuk plagiat
Belakangan ini hubungan Indonesia-Malaysia sedikit merenggang karena masalah pengakuan beberapa budaya Indonesia oleh Malaysia. Batik diplagiat, rending diplagiat, reog diplagiat, sampe lagu kebangsaannya yaitu Negaraku ternyata plagiat juga nadanya dari lagu Indonesia, Terang Bulan. Dulu sering sekali dinyanyikan di daerah kerajaan Pahang (waktu negara Malaysia blm ada).
· Yang terpanjang dan
terpendek
Nah ini, kalo ngomongin panjang dan pendek pasti langsung semangat (hayo
jangan ngeres :D). Sekarang kita lagi mau ngomongin lagu kebangsaan yg
terpanjang dan terpendek. Kira2 apa hayo, ada yg bisa jawab?
Agak sulit menentukan lagu terpanjang dan terpendeknya. Saya ambil
contoh, lagu kebangsaan Yunani diambil dari sebuah puisi sepanjang 158 bait!
Tapi yg biasanya dinyanyikan hanyalah bait pertama dan kedua saja. Jadi bisa
dibilang lagu ini bukan yang terpanjang, tapi bolehlah kita nominasikan. (kalo
dinyanyiin semuanya berapa lama ya? Yang naikin bendera juga kesian)
Sedangkan yg terpendek berdasarkan lirik adalah lagu kebangsaan Jepang,
Kimi ga Yo, yang hanya terdiri dari 32 kana (huruf jepang). Mungkin emang orang
Jepang saking efisiennya jadi gak mau banyak2 lirik kali ya (supaya gampang
diapal), tapi durasi nyanyian cukup lama loh, karena dinyanyikan dengan nada
yang panjang. Ada lagi lagu terpendek menurut durasi, mungkin ada lagi, tapi gw
blm nemu lagu kebangsaan sependek lagu kebangsaan Arab, Aasy al-Maliik. Cuma
butuh sekitar 32 detik buat nyanyiinnya, temen2 (lagi2 32).
Ditulis oleh Eko Nur-Syah Hidayat di kamar saya di pojok rumah saya yang berlokasi di sebuah perkampungan di Bekasi, Jawa Barat (Koordinat: 6°12'50.33"LS 106°58'31.71"BT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar