Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau
disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai abad 19. Dalam teori ini
organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan
tidak mengandung kreativitas.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia seperti sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Definisi Organisasi menurut Teori Klasik yaitu organisasi
merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja
sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal yaitu:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok yaitu: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, dan Disiplin
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
• Teori Birokrasi yang dikembangkan dari ilmu sosiologi, dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
• Teori Aministrasi yang dikembangkan langsung dari praktek manajemen memusatkan aspek makro sebuah organisasi, dikemukakan oleh Henry Fayol dan Lyndall Urwick.
• Teori Manajemen Ilmiah yang dikembangkan langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi, dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor.
Teori Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik
disebut juga dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori ini muncul akibat
ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori ini merupakan penyempurnaan teori
klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan sosial
karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian kerja, Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
Dalam pembagian kerja, Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
Teori Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analisis Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Perbedaan Teori Modern dan Teori klasik :
a. Teori klasik
memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi , sedangkan Teori
Modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu
kebutuhan yang menyeluruh.
b. Teori klasik telah
membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal, sedangkan Teori Modern
lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang
dipertimbangkan.
Teori modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan
universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya
berorganisasi yaitu :
a.Komunikasi
b.Konsep keseimbangan
c.Proses pengambilan keputusan
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar